Pembelajaran siswa SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta (Muhdasa) kali ini tidak seperti biasanya yang dilaksanakan di dalam kelas. Akan tetapi, pembelajaran kali ini dilaksanakan di luar kelas yaitu di Kelurahan Terban. Kelurahan Terban menjadi sasaran utama pembelajaran siswa di luar kelas karena berkaitan dengan rencana sekolah untuk mengembangkan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Sekolah Siaga Kependudukan diimplementasikan di sekolah dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa terkait masalah kependudukan saat ini beserta dinamikanya agar siswa dapat mengantisipasi melesatnya pertumbuhan penduduk dengan beragam cara yang positif.
“Kelurahan Terban ini memang menjadi sasaran utama kunjungan siswa kami untuk melaksanakan pembelajaran terkait kependudukan dan mencari tau administrasi kependudukan warga kelurahan Terban karena Kelurahan Terban merupakan wilayah dari SMP Muhdasa,” turur Mita, ketua program SSK.
Winda Noor Santi, M.Pd. mengawali dengan memberikan sambutan dan mengucapkan terima kasih kepada pihak kelurahan Terban yang telah mengizinkan para siswa untuk berkunjung ke Kelurahan Terban ini. Kelurahan Terban menjadi pilihan utama kunjungan karena satu wilayah dengan SMP Muhdasa dan mudah dijangkau dengan jalan kaki sehingga lebih efektif dalam pelaksanaannya. Kunjungan ini telah dilasanakan siswa Muhdasa kelas VIII B yang berjumlah 25 siswa bersama Bapak/Ibu guru serta Tendik pendamping pada Kamis (13/7). Disana pun kami disambut hangat dan ramah oleh Kepala Kelurahan Terban, Bapak Sigit Kusuma Atmaja, S.S., M.B.A, N.L.P beserta para staff kelurahan. Siswa beserta pendamping dipersilakan masuk ke ruang audit untuk menerima penjelasan Bapak Lurah terkait kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) serta pencegahan pernikahan dini. Siswa pun sangat antusias menerima penjelasan Bapak Lurah serta aktif bertanya dalam menggali informasi kependudukan kepada narasumber tersebut.
“Saya sangat senang mendapat kunjungan seperti ini dari sekolah dan bisa membersamai anak-anak belajar karena jarang sekali anak-anak sekolah yang berkunjung ke sini. Mereka juga antusias sekali ya mencari informasi kepada kami. Semoga apa yang saya sampaikan juga bermanfaat dan membekali mereka dalam kehidupan nyata,” ungkap Sigit.
Setelah paparan penjelasan dari Bapak Lurah selesai, siswa diarahkan ke ruang administrasi untuk bertanya jawab langsung kepada staff kelurahan. Siswa melaksanakan wawancara untuk menggali informasi lebih jauh jumlah penduduk, penduduk usia produktif, nonproduktif, agama, pendidikan, kematian, kelahiran, kasus pernikahan dini, dan sebagainya. Semoga apa yang telah didapatkan siswa dalam mempelajari kependudukan dan dinamikanya dapat membuat SMP Muhdasa menjadi Sekolah Siaga Kependudukan yang peduli terhadap demografi Indonesia. (Meet)