BEDAH BUKU
“Monumen Pandemi”
Orang Tua Bercerita Menjadi Guru di Rumah
Perpustakaan Kota (Puskot) Yogyakarta mengadakan diskusi interaktif yang berbasis sosial atau masyarakat dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten. Dalam diskusi tersebut pemateri mendiskusikan sebuah buku karya dari para orang tua siswa / siswi SMP Muhammadiyah 10 (Muhdasa) Yogyakarta yang tergabung dalam antologi esai dengan judul “Monumen Pandemi: Orang Tua Bercerita Menjadi Guru di Rumah”. Narasumber yang dihadirkan di antaranya Ibu Esti Priyantini, S.S., M.Pd.Bi (Kepala Sekolah SMP Muhdasa), Ibu Sinta Yudisia W., S.Psi. M.Psi. (Penulis Buku), dan Ibu Suryani, S.E., M.Si. (Anggota Komisi-D DPRD Kota Yogyakarta)
Diskusi tersebut dilaksanakan secara daring via zoom pada hari kamis (12/08/21) di lantai 2 Perpustakaan Kota Yogyakarta. Diskusi interaktif ini merupakan program bulanan dari Perpus Kota Yogyakarta dengan tujuan meningkatkan kegemaran minat baca. Selain itu, dengan adanya diskusi ini diharapkan dapat memotivasi sekolah lain untuk berkarya menghasilkan bacaan-bacaan yang mengedukasi dan bermanfaat meski di tengah pandemi Covid-19. Pembelajaran secara daring memang tidak bisa dipaksakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, namun untuk kondisi saat ini pembelajaran secara daring menjadi cara efektif untuk menekan ankga penularan Covid-19. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaiakan Ibu Suryani dalam diskusi interaktif, bahwa beliau mendukung kebijakan pemerintah untuk pembelajaran secara daring dengan perencanaan pengadaan tambahan WiFi serta pelaksanaan vaksinasi.
Secara garis besar, isi dari buku “Monumen Pandemi” adalah keluh kesah dari orang tua siswa/ siswi SMP Muhdasa selama pandemi melanda. Menurut Ibu Sinta, buku tersebut merupakan curhatan orang tua dalam membimbing anak-anaknya mengikuti pembelajaran secara online atau jarak jauh dan juga kendala ekonomi yang dihadapi di masa pandemi Covid-19. Selain itu, disampaikan juga oleh ibu Esti sebagai apresiasi atau merespon keluh kesah dari para orang tua siswa / siswi yang tergabung dalam buku tersebut, SMP Muhdasa menghadirkan program “Muhdasa Peduli” untuk ikut andil dalam membantu meringankan beban orang tua siswa._Giy_
17 Komentar
9 That is, chemotherapy induced ovarian failure following chemotherapy is not necessarily permanent as patients may later regain ovarian function and even fertility priligy united states
역대최저가격CNN셔츠룸강남셔츠룸가격정보
역대최저가격강남하이퍼블릭강남하이퍼블릭가격정보
역대최저가격강남셔츠룸강남셔츠룸가격정보
역대최저가격강남가라오케강남가라오케가격정보
역대최저가격강남하이퍼블릭강남하이퍼블릭가격정보
역대최저가격강남세미텐카페강남세미텐카페가격정보
역대최저가격강남세미카페강남세미카페가격정보
역대최저가격강남룸싸롱강남룸싸롱가격정보
역대최저가격강남가라오케강남가라오케가격정보
역대최저가격강남셔츠룸강남셔츠룸가격정보
역대최저가격선릉셔츠룸선릉셔츠룸가격정보
역대최저가격사라있네가라오케사라있네가격정보
역대최저가격강남셔츠룸강남셔츠룸가격정보
역대최저가격강남가라오케퍼펙트가라오케
역대최저가격강남가라오케강남가라오케가격정보
역대최저가격강남가라오케강남가라오케가격정보