SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta bersama dengan Majelis Pendidikan Kader PDM Kota Yogyakarta menggelar Baitul Arqam, pada hari Sabtu dan Ahad (06-07/05/2023), di ruang lantai 2 Muhdasa. Acara ini diikuti oleh sekitar 32 guru dan tenaga kependidikan (tendik).
Selama dua hari, peserta diberikan berbagai macam materi terkait dengan Kemuhammadiyahan, seperti AD Muhammadiyah, Tuntunan Ibadah, Faham Agama, Peneguhan Ideologi, dan Komitmen Guru dan Tenaga Kependudukan dalam Ber-Muhammadiyah. Semuanya mengikuti tiap sesi materi dan diskusi dengan semangat dan antusias.
Kepala SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta, Esti Priyantini, mengapresiasi pihak MPK PDM Kota Yogyakarta yang sangat siap dalam mempersiapkan gelaran Baitul Arqam ini.
Melalui Baitul Arqam ini, diharapkan para guru dan tenaga kependidikan SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta bisa meningkatkan komitmen dalam beraktivitas di Muhammadiyah dan lingkungan sekolah.
Terkait dengan tindak lanjut pasca Baitul Arqam, “Peserta berkewajiban untuk mengikuti kegiatan Cabang dan Ranting Muhammadiyah, lalu memberi laporan yang ditandatangani oleh Pimpinan Cabang atau Ranting. Sebagai bukti bahwa yang bersangkutan aktif bertugas di Muhammadiyah,” jelas Esti.
Sementara itu, Ketua PDM Kota Yogyakarta Akhid Widi Rahmanto menyambut positif diadakannya Baitul Arqam untuk para guru dan Tendik Muhdasa.
Menurutnya, Baitul Arqam menjadi bagian yang tak terpisahkan di persyarikatan Muhammadiyah dan menjadi sebuah keniscayaan untuk bisa menjadikan kader-kader Muhammadiyah dapat tumbuh.
Adapun tujuan Baitul Arqom adalah pertama, peserta Baitul Arqom diharapkan memiliki kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir dalam memahami dan melaksanakan misi Muhammadiyah, dan kedua, peserta Baitul Arqom memiliki pemahaman yang benar terhadap ideologi gerakan Muhammadiyah.
“Harapan dari BA kali ini adalah sebagai bekal dalam penguatan ideologi dan juga keterampilan dalam melatih kepemimpinan dan organisasi serta berkomunikasi yang baik, yang terpenting sebagai bekal dan salah satu proses perkaderan. Karena Muhdasa sebagai salah satu sekolah anak panah Muhammadiyah yang ke depan menjadi ujung tonggak pergerakan”, ulas Kepala SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta dalam sambutannya menutup kegiatan BA. (dee)